kak , kalau mau belajar suatu teknologi tertentu tapi device ga memadai harus gimana? Tadi pagi saya tiba-tiba terpikir untuk membangun bangsa ini

Mikel Risyad
3 min readJun 21, 2021

--

Tulisan ini saya buat atas impresi dan pemahaman saya terhadap pengalaman webinar dari program generasi gigih. Entah ini akan menjadi bacaan yang serius atau tidak namun saya akan menuangkan apa yang bisa saya pelajari dan semoga teman-teman yang membaca ini juga mendapatkanya. Banyak sekali obrolan terkait personal development yang menurut saya “baru” dan menginspirasi dari program ini. Tentu saja tidak hanya karena materinya yang bagus, kita atau kami yang mendengar seminar itu pasti lebih yakin karena kredibilitas pembicara yang sesuai dengan kapasitasnya. Tentunya semua webinar ini dapat kita kategorikan sebagai isinya daging semua.

Webinar pertama jujur saja banyak sekali prinsip self development yang kalau sudah praktek tidak semudah membicarakanya. Konsep unlearn bagi saya tidak semudah melupakan materi yang telah lalu dan memulai ulang kembali. Tidak mudah karena kita pasti kembali terngiang-ngiang dan terjatuh pada rasa bosan hingga sikap malas karena mindset yang datang adalah “ini harusnya begini nih, skip ah”. Kejadian seperti itu seringkali terjadi, setidaknya bagi saya sendiri.

Mengapa mempelajari suatu konsep yang baru begitu susah, mungkin bisa kita dapat dari berbagai tulisan tentang konsep belajar dan self-development. Salah satu gagasan yang cukup membantu saya dapat dari buku thinking fast and slow, oleh daniel kahneman. Mempelajari konsep baru pasti membutuhkan effort sehingga kita cenderung lebih menyukai berpikir cepat yang mengandalkan intuisi yang sudah biasa kita lakukan. Membentuk pemikiran untuk self development dalam mengembangkan mental pembelajar bisa begitu luas sehingga butuh waktu dan kesabaran untuk melatih diri. Sudah pasti tidak ada proses yang instan setidaknya kita butuh membangun sebuah lingkungan yang terus mendorong kita untuk tetap aktif belajar.

Sebuah gagasan pada akhirnya akan terbukti pada tindakan yang kita lakukan. Poin penting agar tetap aktif belajar adalah sikap curiosity, sikap penasaran dan keingintahuan yang besar akan menjadi modal penting kita agar tetap mau belajar. Apapun dapat menjadi alasan kita untuk memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, entah itu untuk dapat bekerja hingga sebatas hobi dan senang melakukanya. Satu hal yang jelas, ketika kita tertarik pada sesuatu kita pada akhirnya pasti akan meluangkan waktu dan effort untuk mempelajari dan bereksplorasi didalamnya.

Pada hari sabtu itu saya mendengarkan webinar pertama sembari jogging di danau lembah. Seru sekali setelah mendengar QnA dari teman-teman yang ternyata banyak masalah umum yang cukup relate dengan kehidupan dari banyak peserta. Saya tahu karena melihat kolom chat yang cukup aktif membalas dengan guyonan, betapa relateablenya masalah mereka. Kemudian setelah sesi sharing mengenai bacaan dan tips and trik learning management ternyata kolom baru channel discord untuk sharing buku langsung ada dan ramai saling berbagi bacaan dan review singkat dari teman-teman disana.

Oke, sekarang kita skip ke webinar selanjutnya yang pematerinya dari abang ceo gojek. Materi ini banyak insight penting yang menurut saya jarang kita dapat dari seminar mainstream yang bicara soal mimpi dan perjuangan ala-ala. Mengapa? Intinya adalah banyak orang besar itu kalau kita ketemu mereka ya sebenarnya orang biasa saja. Setidaknya bang Kevin Aluwi yang bilang begitu ya. Mungkin ini yang perlu kita pelajari adalah setiap orang punya path masing-masing dalam kegigihanya meraih tujuan atau setidaknya berproses.

Setiap jalan orang berbeda-beda, saya yakin karena ada dua pertanyaan nyeleneh tapi entah kenapa dibawakan disana, ya saya tulis pertanyaan itu sebagai judul blog ini. Untuk kamu yang tidak punya laptop bagus alias kentang, sini saya mau tos bentar. Oke, nanya soal kondisi laptop kentang kepada seorang ceo jelas amburadul, tapi pelajaran yang pasti adalah setiap orang dari kita mulai dengan starting point yang berbeda. It is not necessarily good or bad about being born poor, yang penting adalah bagaimana kita mengatasi kondisi kita sekarang dengan cara sekreatif mungkin sebagai bentuk kegigihan. Entah itu mau membangun mimpi besar seperti membangun Indonesia yang makmur dan sejahtera atau apapun itu, yang penting adalah kemauan untuk memulai dan melakukanya dengan maksimal.

Karena hobi scroll twitter, saya mau ngutip ungkapan dari seorang lawyer kondangan ini. winning doesn’t care about your condition. Jadi semaksimal mungkin bersikaplah yang GIGIH dalam prosesmu meraih tujuan. Akhir kata semoga saya lolos ke tahap berikutnya dan bisa beli laptop baru, amiiiiinnnn!!

--

--